Friday, March 2, 2012

Mendidik Anak

Madrid, 28 Feb 2012

Matahari pagi malu-malu mulai mengintip dari balik gedung. Anak-anak masih tidur pulas setelah kemarin seharian jalan-jalan di pusat kota Madrid. Dimulai dari Tour of Bernabeu di Estadio Santiago Bernabeu, Plaza de Cebeles, Sol alias Centrum Madrid, Palacio Royal dll. Dan seperti biasanya Mufid dan Dira menikmati perjalanan dengan ceria, bercanda berdua di dalam Metro yang membawa kita ke Bernabeu, naik bus keliling Madrid, walaupun tetap diselingi "pertempuran" Mufid versus Dira, berantem :D

Terkadang saat memandangi kedua wajah polos tanpa dosa itu ada penyesalan ingat saat aku marah dan kesal dengan kelakuan mereka terutama Mufid yang super aktif, percaya diri dan ga sabaran. Dengan rasa percaya diri yang tinggi hampir selalu berjalan sendirian didepan kita selama dia yakin kita ada di belakangnya dalam radius 10-15m. Dan ga jarang Mufid tiba-tiba menghilang dari pandangan kita. Setelah beberapa menit aku dan istriku setengah panik mencari Mufid yang menghilang dan jreng...jreng...tiba-tiba Mufid nongol dan dengan wajah polosnya cerita dia kemana. Grrrrhhh.....seneng liat Mufid tapi juga kesal dan marah karena udah berkali-kali diingatkan tapi ga berubah juga, dasar Mufid. Kalo Dira bisa dibilang Mufid versi cewek, sama-sama ga bisa diam dan selalu meniru apapun yang dikerjakan si Dada (Uda Mufid) panggilan sayang Dira untuk si Uda.

Mendidik anak itu emang ga gampang dan kita baru menyadarinya kalo kita sudah dikaruniai anak dan belajar menjadi orangtua yang baik. Baru sadar dulu kita sering menyusahkan orangtua kita. Manusia memang makhluk paling unik yang pernah diciptakan Allah SWT. Tidak hanya paling sempurna secara lahiriah tapi juga punya akal fikiran yang membedakannya dengan hewan. Kadang harus ditempa keras seperti besi kadang harus diperlakukan lemah lembut seperti menenun sutra. Umpama besi yang dipukul terlalu keras maka bentuknya juga boleh jadi tidak seperti bentuk yang kita harapkan. Kebalikannya kalo terlalu lembut besi tersebut mungkin tetap seperti bentuknya semula. Tetapi ada saatnya kita harus bersikap lembut kepada anak dan itu aku akui jauh lebih sulit. Terlalu cinta kepada anak membuat orangtua merasa memiliki otoritas penuh atas anak. Orangtua lupa bahwa anak itu hanya titipan dari Allah SWT yang harus dijaga, disayang dan dididik sebaik-baiknya. Mendidik anak dengan memberikan contoh yang baik menurutku cara yang paling efektif dalam mengajarkan sesuatu kepada anak kita. Konsisten dalam ucapan dan tindakan juga penting.

Kisah Luqman mendidik anaknya secara baik sudah diceritakan di dalam Al Qur'an berabad-abad silam. Nasehat Luqman kepada anaknya dalam QS Luqman ayat 16-19:
16. (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus [1182] lagi Maha Mengetahui.
17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan [1183] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan [1183] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.


Ya Allah jadikanlah aku menjadi hamba yang sholeh, anak yang berbakti kepada orangtua, ayah yang bisa mendidik anak-anakku menjadi anak yang sholeh dan sholehah, suami yang bisa membimbing istriku tetap di jalan-Mu. Amiiiin...

http://www.alquran-indonesia.com

No comments: