Friday, September 16, 2011

Latah

Schiedam, 16 September 2011

Salah satu yang mewabah di masyarakat kita adalah budaya latah. Secara umum budaya latah ini sudah ada dari beberapa generasi terdahulu. Kalo menurut Om Wikipedia definisi latah itu adalah:
Suatu keadaan fisik di mana penderita secara spontanitas mengeluarkan respon (berupa ucapan kata-kata atau kalimat dan sering disertai gerakan tubuh) terhadap suara atau gerakan yang sifatnya mengagetkan penderita. Sejauh ini, latah baru ditemukan di budaya dan orang Asia Tenggara, terutama Indonesia dan Malaysia. Oleh sebab itu, latah dianggap sebagai suatu sindrom khusus kebudayaan.

Selain mengulang kata-kata orang lain sebagian penderita latah ini juga sering mengatakan kata-kata yang termasuk tabu diucapkan dalam perbincangan sehari-hari dan juga kata-kata yang berkonotasi porno. Latah sebagai suatu penyakit sebenarnya bisa dihilangkan bila si pelaku benar-benar punya keinginan dan tekad yang kuat serta didukung lingkungan sekitarnya juga mendukung si pelaku. Tapi kenyataan yang terjadi latah ini bukan dianggap sebagai penyakit malah menjadi sebagai suatu hiburan. Malah ada beberapa artis menjadi terkenal karena latah.

Dalam artian lebih luas, latah ini bisa diartikan sebagai perilaku meniru baik itu perilaku, kebiasaan, ucapan dll. Hal-hal yang ditiru dan kemudian menjadi trend di masyarakat biasanya berasal dari kalangan pejabat, tokoh masyarakat, artis idola dll. Beberapa minggu terakhir sedang nge-trend kata-kata dari artis Syahrini. Ucapan “Alhamdulillah yah….”, “ Sesuatu banget” menjadi bahasa sehari-hari bukan hanya dalam perbincangan sehari-hari tapi juga di dunia maya di banyak milis selalu saja ada email yang mengutip ungkapan khas Syahrini itu. Trend lain menggunakan kata "secara" sebagai ganti kata "karena". Misalnya "Yaaa.....secara gw belum pernah kesana" harusnya kan "Yaaa....karena gw belum pernah kesana". Benar-benar latah dan mungkin bisa disebut sebagai (maaf) pemerkosaan bahasa Indonesia dan itu sangat sangat memuakkan. Ikut-ikutan latah biar dianggap gaul dan nggak kuno.

Hal ini ditunjang sajian sampah yang ditayangkan di televisi di tanah air mulai dari infotainment yang berisi skandal artis yang kawin cerai sampai liputan kriminal dan pastinya sinetron sampah yang ga jelas alur ceritanya dan ketika hal ini setiap hari disajikan maka masyarakat kita tanpa sadar menyerap dan meniru sebagian besar tayangan tadi.

Aku sering bermimpi dan berandai-andai suatu saat pemimpin dan pejabat di pemerintahan kita, tokoh-tokoh masyarakat, artis-artis didukung media massa sepakat untuk melakukan sesuatu yang aku namakan "Gerakan Latah Nasional Untuk Indonesia Yang Lebih Baik". Jadi ketika panutan masyarakat ini beramai-ramai melakukan sesuatu yang baik dan berguna diharapkan masyarakat kita yang sekarang sebagian besar sedang menderita penyakit latah yang amat sangat kronis bisa meniru perilaku, perkataan dan semua contoh yang baik itu dalam kesehariannya sehingga pelan tapi pasti diharapkan kondisi masyarakat kita bisa lebih baik. Untuk menghasilkan sesuatu yang besar sebaiknya dimulai dari sesuatu yang kecil tetapi berkesinambungan.

Dan saat itu kita bisa bilang :
"Alhamdulillah yah.....Indonesia udah lebih baik menjadi sesuatu banget". Alamaaaaak......udah kena virus Syahrini hehehe...
Tetap optimis untuk Indonesia Yang Lebih Baik……..

2 comments:

Unknown said...

Kayaknya latah cuma ada di Indonesia ya???

Yopi said...

Berdasarkan penelitian (lupa sumbernya), latah itu cuma ada di Nusantara termasuk Indonesia, Malaysia, sampai Thailand dan Philipina sekarang.