Saturday, January 15, 2011

Muslim bukan sekedar ga makan babi

Menjelang 15/1/11......

Hidup di negara yang mayoritas penduduknya non muslim memang memberikan tantangan tersendiri untuk seorang muslim. Dan saat ini aku mengalami sendiri perbedaan yang mencolok antara tempat tinggalku sebelumnya di Malaysia yang mayoritas penduduknya muslim dan di tempat tinggalku sekarang di Belanda. Hal-hal kecil yang tadinya kelihatan tidak penting sekarang bisa menimbulkan masalah misalnya mencari tempat sholat. Masalah bukan hanya itu, untuk berwudu' aku dan Dewi, istriku, harus sedikit memutar otak. Di Malaysia dimana-mana kita dengan mudahnya menemukan surau (mushola) lengkap dengan tempat wudu'-nya, bersih dan nyaman. Mesjid juga ada dimana-mana, megah dan nyaman untuk tempat kita bersujud kepada-Nya.

Tapi Alhamdulillah selama ini kita selalu menemukan solusinya. Di kantorku ada beberapa orang muslim walaupun ga banyak. Ada yang orang Indonesia tapi sudah lama tinggal di Belanda dan ada orang Turki. Hari pertama kerja aku diperkenalkan dengan orang Indonesia, aku sebut saja namanya Pak A, sudah tua umurnya 60-an dan hampir pensiun. Sewaktu aku tanya apakah dia muslim dan dia jawab iya, wah.....seneng banget rasanya. Tapi sewaktu aku tanya dimana dia sholat Jum'at karena aku belum tau dimana mesjid terdekat dari kantor dan dia menggeleng sambil bilang sejak dia tinggal di Belanda dia tidak pernah lagi mengerjakan sholat. Ya Allah......aku berkata dalam hati, kasian banget yah sambil berfikir apa aku akan jadi seperti dia kalo aku udah tinggal puluhan tahun di negeri orang. Ada kebiasaan di kantorku biasanya saat lunch time banyak karyawan yang jalan rame-rame sambil makan sandwich atau roti yang dibawa dari rumah. Aku biasanya jalan-jalan juga dengan Pak A ini. Kadang kita mampir ke supermarket sekedar membeli makanan kecil untuk pengganjal perut di sore hari. Aku perhatikan Pak A ini dengan santainya makan roti isi daging sapi, kue basah yang belum jelas kehalalannya, biskuit dll.

Padahal di dalam Al Qur'an udah dijelaskan :
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya (Al Maa'idah 88)

Beberapa minggu yang lalu ada acara kantor. Semua orang diundang, ada permainan bowling, karting, skiing dll dan semua yang akan hadir bisa memilih jenis hidangan yang akan dimakan. Ada 3 pilihan, daging sapi, ikan atau sayuran untuk vegetarian. Saat akan memilih aku tertarik dengan salah satu nama muslim yang menulis catatan tentang hidangan yang dipilihnya tertulis "Geen varken vlees" atau No Pork. Jadi penasaran yang mana sih orangnya. Malem pas acara pas maen bowling akhirnya ketemu ama orang Turki itu, dan dia sedang minum bir. Mmmh.....jadi bingung, muslim bukan sih?

Lain hari aku janji ketemu dengan temen lama, mumpung sama-sama di Belanda seneng juga bisa ketemu lagi. Cerita soal makanan dia bilang ga masalah kan makan di restoran cepat saji asal pilih menu ikan bukan daging sapi yang jelas haram karena disembelih bukan dengan cara Islam. Padahal boleh jadi tempat memasaknya sama, dicampur dengan mayonise yang belum tentu halal, margarine yang juga belum tentu halal dll. Aku sih tetap pada prinsipku, zat yang haram walaupun sedikit tetap haram. Lebih aman bawa makanan dari rumah, daging halal bisa dibeli di toko Turki, cek dulu sebelum beli roti, mayonaise, minuman dll.

Di benua Eropa ada code E-XXX yang salah satunya mengandung arti asal zat tersebut apakah berasal dari babi atau bukan. Zat ini bisa terkandung di dalam makanan atau minuman. Ada banyak website yang menjelaskan soal E code ini beberapa diantaranya:
http://www.guidedways.com/halalfoodguide.php
http://www.ehalal.org/ecodeproducts.html
http://www.muslimtents.com/aminahsworld/Ecodes.html

E code ini ada di banyak jenis makanan. Misalnya untuk emulgator roti banyak dipakai E471 dan E472 yang haram. Sebaiknya kita memilih E481 atau E482 yang halal. Dan kenyataannya di Belanda masih banyak makanan dan minuman yang tidak mengandung bahan-bahan yang berasal dari babi. Dan ada makanan dan kue yang mengandung alkohol. Repot dan ribet? pastinya....tapi Allah Maha Tahu dan justru ini bisa menjadi ladang amal buat kita asal kita mau berusaha. Fisabilillah, wallahu 'alam

Mudah-mudahan aku dan keluarga bisa tetap menjaga kehalalalan semua makanan yang kami makan, amiiin....

3 comments: