Schiedam, 12/5/2013
Menjelajahi tempat-tempat baru selalu menarik. Minggu lalu setelah mendengarkan cerita seorang teman, aku tertarik untuk mengunjungi kawasan Ardennes. Ardennes adalah kawasan yang meliputi Belgia, Luxembourg dan Perancis. Karena jarak yang tidak terlalu jauh aku dan istriku memutuskan untuk berangkat Sabtu pagi setelah Subuh dan balik ke Schiedam malam harinya. Musim semi di Belanda waktu sholat Subuh sekitar jam3.30 sedangkan waktu Maghrib sekitar jam21.30. Waktu yang cukup panjang untuk menjelajahi Ardennes. Tiga kota tujuan adalah Durbuy, Dinant dan Namur.
Sabtu pagi setelah beres-beres ternyata target berangkat jam6 gagal, duo Asradya masih molor dengan nyenyaknya. Tunggu punya tunggu jam8 pagi dua-duanya baru bangun. Akhirnya jam9.00 kami berangkat, kota tujuan pertama adalah Durbuy yang katanya the smallest city in the world yang berjarak sekitar 270 km dari Schiedam dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Perjalanan dari Schiedam via Hasselt dan Liege ditempuh dengan lancar walaupun hujan turun dengan derasnya. Dari Liege ke Durbuy menyajikan pemandangan alam yang indah, jalan berkelok, kawasan peternakan dan pepohonan yang hijau membuat sejuk mata memandang. Harap-harap cemas dengan cuaca hari itu karena berdasarkan prakiraan cuaca hujan akan turun dari pagi sampai malam hari.
Jam12.00 kita sampai di Parc de Topiares dan cuaca cerah!!! yeay.....duo Asradya tidak sabar untuk segera masuk ke dalam taman. Parc de Topiaires merupakan salah satu tempat yang paling menarik di Durbuy selain kota tuanya. Topiary Park adalah masterpiece hasil karya Albert Navez yang dibuat dari tumbuhan dengan bentuk-bentuk menarik dari mulai bentuk hewan, manusia dll.
Kota Durbuy walaupun kecil tetapi didatangi banyak wisatawan terutama wisatawan lokal yang berkunjung menikmati waktu bersantai bersantap siang dan minum minuman dingin sambil menikmati udara musim semi dan sinar matahari di cafe dan restoran disekitar kota tua Durbuy.
Puas menikmati suasana Durbuy, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Dinant. Dinant berjarak 50 km dari Durbuy. Perjalanan dari Dinant tidak kalah indahnya dengan pemandangan menuju Durbuy. Hujan kembali turun dengan derasnya di sepanjang perjalanan. Waktu sudah menunjukkan jam18.00 ketika kami sampai di Dinant. Cuaca kembali cerah dan matahari menampakkan sinarnya. Jalan yang berkelok-kelok menyusuri alur sungai dengan sinar matahari petang yang hangat merupakan waktu yang tepat untuk mengabadikan kota Dinant. Tebing batu yang terbelah dua dan hanya cukup dilalui satu mobil cukup menakjubkan.
Akhirnya kami pun sampai ke tujuan utama, Dinant Citadel. Walaupun sedikit kecewa karena tidak berhasil naik kereta gantung dari Dinant Citadel yang berada di atas bukit tetapi kekecewaan itu terobati dengan pemandangan yang indah dari seberang sungai.
Selesai motret hujan kembali turun dengan derasnya.
Tidak punya waktu banyak tapi aku tetap memutuskan untuk mampir di Namur. Selain letaknya yang tidak terlalu jauh dari Dinant, hanya sekitar 30 km, rute pulang ke Schiedam juga melewati kota Namur ini. Jam20.30 kami sampai di Namur. Setelah puas berkeliling maka kami pun menuju Namur Citadel yang seperti Dinant Citadel berada di atas sebuah bukit dengan view kota Namur dibawahnya. Jalan menanjak tajam dan berkelok mengingatkan akan kampung halamanku di Sumatera Barat. Ternyata di atas bukit juga ada sebuah istana walaupun kondisinya kurang terawat. Beberapa remaja tanggung asyik nongkrong di depan istana tersebut sambil menikmati suasana senja di Namur.
Jarum jam ditanganku menunjukkan jam21.00. Kami memutuskan untuk pulang ke Schiedam. Hari yang menyenangkan dengan tempat-tempat yang menarik
Sunday, May 12, 2013
Subscribe to:
Posts (Atom)