Saturday, November 27, 2010

Kerja di luar negeri (2)

Kembali ke laptop.....

Ngelanjutin Kerja di luar negeri (1) nih, jadi salah satu cara supaya bisa kerja diluar negeri : "informasi dari teman" dan itu bisa didapat karena kita punya network atau jaringan. Network dari teman kuliah, teman nongkrong, teman sekantor dll. Ada informasi tapi nggak dimanfaatin ya sama juga boong. Jadi langkah kedua adalah "usaha". Melamar pekerjaan jaman sekarang bukan lagi via surat tapi internet memegang peranan penting. CV atau Resume yang kita kirimkan cukup 2-3halaman dan tentunya in English. Secara Umum isinya 1.Personal Data (Nama, Alamat, Email dan no telp, education background) 2.Working Summary (nama perusahaan, posisi, pekerjaan yang kita pernah lakukan) 3.Additional Information (computer skill, training&course dll). Informasi lain yang tidak ada hubungannya dengan lowongan yang kita inginkan lebih baik tidak disertakan contohnya pernah jadi ketua OSIS jaman SMP, runner-up bintang iklan sabun colek, pakar dalam game computer dll.

Setelah itu? Menunggu........
Ada company yang langsung merespon dan mengontak via email atau telp, menyatakan penolakan atau malah ingin meng-arrange waktu yang pas untuk "interview". Bila kita berkesempatan interview baik itu secara langsung atau by phone, sebaiknya tampilkanlah diri anda semenarik mungkin di depan User/HR. Menarik dalam artian bukan hanya secara fisik tapi tunjukkan kalu anda mempunyai kemampuan dan cocok untuk posisi tsb. Bila hasil interview memuaskan maka langkah selanjutnya adalah "negosiasi". Baik untuk posisi permanen staff atau posisi contract staff biasanya kita bisa melakukan negosiasi soal gaji, overtime/lembur, bonus, cuti dll.

Bila semuanya sudah disepakati kedua belah pihak maka langkah selanjutnya biasanya berhubungan dengan Imigrasi untuk Ijin Kerja.Bila ijin kerja sudah dapat baru deh kita bisa bekerja di negara tersebut. Negara2 Eropa dan America cenderung lebih ketat dalam mengeluarkan ijin kerja untuk orang asing. Untuk orang Indonesia bila menginginkan bekerja di luar negeri kesempatan yang paling terbuka adalah di sekitar Asia Tenggara (Malaysia, Singapore, Brunei dll) atau di Middle East.

Kembali ke soal sumber informasi.....
Selain mendapatkan informasi dari kolega atau teman, kita juga bisa proaktif memasukkan CV via online. Banyak website2 penyedia lowongan seperti www.oilcareer.com, www.monster.com dll atau melalui social network www.linkedin.com atau www.facebook.com yang bisa dicari sendiri di internet. Biasanya agent2 pencari tenaga kerja profesional atau yg dikenal dgn istilah MPS (Man Power Supply) akan mengontak kita bila mereka mempunyai lowongan yang sesuai dengan pengalaman kita. Jadi tuliskan secara jujur dalam CV/resume pekerjaan apa saja yang pernah anda lakukan.

Next time disambung lagi yah......Kerja di luar negeri (3)

Sunday, November 14, 2010

Kerja di luar negeri (1)

Dah lama banget ga nulis akhirnya kembali ke laptop dan mulai mengetik hehe.....

Satu pertanyaan yang paling sering aku dapet dari temen2 "Gimana sih caranya supaya bisa kerja di luar negeri?". Pertanyaan yang keliatannya sepele tapi untuk menjawabnya kadang2 butuh penjelasan panjang lebar agar si penanya puas dan yakin kalo dia juga bisa bekerja di luar negeri. Tapi sebelum aku jawab aku suka nanya balik "Kenapa pengen kerja di luar negeri?" Kadang ada temen yang protes, katanya orang nanya kok malah balik ditanya hehe.....bukan apa2 soalnya motivasi seseorang bekerja diluar negeri bisa macem2, ada yang pengen dapet gaji yg lebih besar, ada yang pengen cari pengalaman, ada yang pengen nyari jodoh, malah ada yang motivasinya ya biar bisa keluar negeri jalan2 gratis hahaha.....ga ada yang salah kok. Semuanya bagussss......(niru Pak Tino Sidin nih..).

Dan seringnya temen2 itu balik nanya lagi,"Yop, kamu sendiri motivasinya apa?". Nah looo....dah jadi kayak berbalas pantun nih, semuan rebutan nanya ga ada yang mo jawab hehe....Aku sendiri setelah hampir 4tahun bekerja di luar negeri merasa banyak banget manfaat yang didapat. Bisa ditinjau dari sisi aku sendiri maupun manfaat lain untuk keluargaku. Dari sisi aku, networking jadi lebih luas, pengalaman kerja dgn berbagai bangsa dengan latar belakang budaya yang berbeda, project2 mancanegara bukan hanya di Indonesia, improvement of knowledge, communication skills dan masih banyak lagi. Kalo dari sisi keluarga, istri dan anak2 dapat pengalaman dan wawasan baru, dari segi finanasial juga jauh lebih lumayan, quality of life juga lebih bagus karena rumah dekat jadi ga perlu bermacet2 ria kayak di Jakarta, speak English fluently dll.

Eh....ada yang protes, trus jawaban untuk pertanyaan yang pertama apa? hehe...sabar donk, sejujurnya susah juga ngejawabnya. Ok, kita flashback ke tahun 2006. 1 Feb 2006 aku pindah bekerja dari EPC Perancis di kawasan Mega Kuningan ke EPC Jepang yang kantornya di Blok M. Ada temen yang bilang pindah Mall dari Mall Ambasador pindah ke Pasaraya Grande Blok M hehe.....ada ada aja. Lingkungan baru, temen2 baru, kantor baru dengan Bos baru. Semuanya menyenangkan sama seperti di kantor yang lama. Tapi satu keinginanku tetap belum terpenuhi "keluar negeri". Apalagi kalo ngobrol dengan teman yg sudah pernah keluar negeri apalagi bekerja di luar negeri wuih.....langsung mikir,kapan yah aku bisa kayak mereka. Apalagi kalo ngobrol ama istri yang dari jaman pacaran udah mondar mandir ke Europe pas liat2 fotonya wuih....aku kapan yah. Karena kerjaan di kantor yg baru rada santai jadinya hampir setiap hari selain kerja, waktu luang di kantor ya email2an dgn temen, bbrp dari mereka masih diluar negeri.

Tak diduga kesempatan itu datang juga. Bulan Agustus 2006 itu ada informasi lowongan dari seorang teman, iseng2 aku apply dan ternyata ditanggapi serius ama Operation Director EPC Norway di K.Lumpur itu. CV-ku diforward ke HRD company tsb dan setelah bbrp kali berkomunikasi via telfon si HR blg kalo Head of Dept Structural akan meng-interview via phone. Senang campur was-was karena ini pengalamanku interview via telfon waduh kebayang deh ditanya macem2 dan harus menjelaskan panjang lebar dengan modal English yang pas pasan hehehe....ternyata si HOD nelfon pake bahasa Melayu dan cuma nanya bisa ini nggak bisa itu nggak dan aku jawab sejujurnya. Bbrp hari setelah itu si HR nelfon dan Alhamdulillah.....aku diterima!!! Rasanya ga sabar pengen nyampe rumah dan cerita kabar gembira ini dengan istriku, Kebetulan saat itu dirumahku ada orangtuaku dan mertuaku juga.

Akhirnya 2 Oktober 2006 walaupun dengan berat hati karena harus meninggalkan keluarga aku berangkat ke Kuala Lumpur, bulan puasa lagi hiks..hiks..... Meninggalkan istri dan anakku Mufid yang saat itu masih 6bulan. Rencananya setiap bulan aku pulang dan kalo memang memungkinkan suatu saat istri dan anakku akan menyusul tinggal di KL. Bye..bye....rumah baruku di Tangerang.

Besok besok ceritanya disambung lagi, Kerja di luar negeri (2), dah ngantuk neh...